[Wa, waa! siapa itu?]
Dia adalah anak laki-laki yang mengenakan seragam sekolah kami dengan wajah polos. Rambut coklatnya kusut, di dadanya lambangnya bukan yang ungu, tetapi lambangnya membentuk garis hijau tunggal.
Itu berarti dia dari kalangan orang biasa dan ditahun pertama sekolah kami.
Sepertinya ia meningkatkan kewaspadaannya ketika melihatku keluar. Kalau saja aku sudah belajar [hidden magic], tidak akan ada masalah ketemu anak bermasalah nomor satu di akademi sihir, piggy duke.
[Melatih sihirmu ya?] slow
[A ... .De, Dening-sama. YA-ya. Saya melatih sihir saya di sini]
[Apakah itu sihir angin?] slow
aku dapat mendengar kamu mengatakan 'Wind' kamu tahu. 'Angin' adalah sihir paling dasar, itu akan memanggil angin kecil untuk mu. mantra paling sempurna untuk latihan. tapi, itu agak aneh. Tidak ada roh angin di sekitar orang ini. Jika dalam kondisi ini [wind magic] tidak akan berhasil.
[oi, ulangi sihir yang kamu lakukan tadi, bhuhi] slow
mendengarku berbicara, dia mengangkat tongkatnya dengan gemetar.
[Wind!.....Aa, aku tahu itu tidak berhasil. Dening-sama. Sekalipun aku tidak pernah sukses dalam memanggil sihir ku. Ahhahahaha, betapa menyedihkannya aku ini, begitu banyak usaha bagiku untuk masuk akademi sihir ini, dan pada akhrinya aku bahkan tidak bisa lulus. aku tidak bisa menemui orang tuaku dengan kondisi seperti ini....]
Bocah itu tertawa, tapi mukanya seperti akan menangis.
Dia bicara tentang semua itu.. Tentu saja itu tidak akan berhasil. kemanapun aku melihat, aku tidak bisa menemukan satupun roh angin disekitarnya. Lupakan tentang roh angin, roh bumilah yang melihatnya dari atas tanah sekarang.
Itu kan yang terjadi.. dia melupakan bakat sihirnya sendiri. Aku tahu sihir angin adalah sihir yang sangat bagus, dan banyak murid yang menginginkannya. Tapi roh angin sedikit berbeda, saya pikir dia tidak memiliki apa yang diperlukan untuk dicintai oleh roh angin.
Bagaimana jika aku beri dia saran.
[Oh.. yea... Cobalah katakan aku cinta roh bumi, kemudian gunakan roh bumi sekarang]
[....Eh?? Roh Bumi??]
[Lakukan ajah sepertinya yang aku bilang,, gak sulit kok..]
Anak itu gemetar lagi mengdengarku.
Sepertinya dia gugup melihatku. Selain sebagai senior, aku juga si Piggy Duke. Tapi kudesak dia agar cepat mengatakannya.
[I-I cinta spiriiiiit bumi! A, AAAAASU !!!]
Saat dia berteriak seperti yang aku katakan, pada saat bersamaan tonjolan dari tanah mulai muncul. Roh bumi sudah memperhatikan bocah itu sejak roh bumi itu muncul dan pada saat dia mengatakan hal yang aku katakan padanya, mereka langsung menyukainya dan terbang ke pundaknya. aku tahu ini akan berhasil.
[A-aku berhasil !!! Ini pertama kalinya !! Terima kasih banyak!! Babi ... tidak bukan itu, Dening-sama !! Dengan ini saya akan berhasil melewati ujian tahun kedua!]
Tadi kamu hampir memanggilku babi, saat kamu lagi heboh kan?? aku tahu,, nama panggilanku sudah menyebar bahkan pada siswa tahun pertama. ... piggy duke... piggy duke... Bukan berarti aku membenci panggilan itu.
[Selamat.. aku pikir, daripada sihir angin, kamu lebih cocok dengan sihir bumi. pertama kamu harus menguasai basic sihir bumi, setelah itu kamu bisa mencoba sihir lain. Tapi kamu harus ingat, jika roh bumi ngambek, dia tidak akan meminjamkan kekuatan apapun sama kamu.]
[ya!! mengerti]
Dia melihatkau dengan mata berkilauan. melihatnya mengingatkanku ketika aku pertama kali berhasil memanggil sihir angin. Ah~ betapa bahagianya. Khusus untuknya, hal itu akan menentukan apakah dia lolos ke kelas berikutnya atau tidak.
Setelah menepuk wajhanya, aku tertawa keras.
[Ha~.. aku benar - benar bersyukur, Dening-sama]
[Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Buhii.Buhi.]
Entah bagaimana rasanya sangat menyenangkan.
Itu bukan kata pelecehan tetapi, ini adalah yang pertama sejak saya datang ke akademi sihir ini, kata terima kasih.
Sambil mendengarkan suara di belakangku, aku dengan ringan menggerakkan tanganku dan mulai berlari lagi.
Dia adalah anak laki-laki yang mengenakan seragam sekolah kami dengan wajah polos. Rambut coklatnya kusut, di dadanya lambangnya bukan yang ungu, tetapi lambangnya membentuk garis hijau tunggal.
Itu berarti dia dari kalangan orang biasa dan ditahun pertama sekolah kami.
Sepertinya ia meningkatkan kewaspadaannya ketika melihatku keluar. Kalau saja aku sudah belajar [hidden magic], tidak akan ada masalah ketemu anak bermasalah nomor satu di akademi sihir, piggy duke.
[Melatih sihirmu ya?] slow
[A ... .De, Dening-sama. YA-ya. Saya melatih sihir saya di sini]
[Apakah itu sihir angin?] slow
aku dapat mendengar kamu mengatakan 'Wind' kamu tahu. 'Angin' adalah sihir paling dasar, itu akan memanggil angin kecil untuk mu. mantra paling sempurna untuk latihan. tapi, itu agak aneh. Tidak ada roh angin di sekitar orang ini. Jika dalam kondisi ini [wind magic] tidak akan berhasil.
[oi, ulangi sihir yang kamu lakukan tadi, bhuhi] slow
mendengarku berbicara, dia mengangkat tongkatnya dengan gemetar.
[Wind!.....Aa, aku tahu itu tidak berhasil. Dening-sama. Sekalipun aku tidak pernah sukses dalam memanggil sihir ku. Ahhahahaha, betapa menyedihkannya aku ini, begitu banyak usaha bagiku untuk masuk akademi sihir ini, dan pada akhrinya aku bahkan tidak bisa lulus. aku tidak bisa menemui orang tuaku dengan kondisi seperti ini....]
Bocah itu tertawa, tapi mukanya seperti akan menangis.
Dia bicara tentang semua itu.. Tentu saja itu tidak akan berhasil. kemanapun aku melihat, aku tidak bisa menemukan satupun roh angin disekitarnya. Lupakan tentang roh angin, roh bumilah yang melihatnya dari atas tanah sekarang.
Itu kan yang terjadi.. dia melupakan bakat sihirnya sendiri. Aku tahu sihir angin adalah sihir yang sangat bagus, dan banyak murid yang menginginkannya. Tapi roh angin sedikit berbeda, saya pikir dia tidak memiliki apa yang diperlukan untuk dicintai oleh roh angin.
Bagaimana jika aku beri dia saran.
[Oh.. yea... Cobalah katakan aku cinta roh bumi, kemudian gunakan roh bumi sekarang]
[....Eh?? Roh Bumi??]
[Lakukan ajah sepertinya yang aku bilang,, gak sulit kok..]
Anak itu gemetar lagi mengdengarku.
Sepertinya dia gugup melihatku. Selain sebagai senior, aku juga si Piggy Duke. Tapi kudesak dia agar cepat mengatakannya.
[I-I cinta spiriiiiit bumi! A, AAAAASU !!!]
Saat dia berteriak seperti yang aku katakan, pada saat bersamaan tonjolan dari tanah mulai muncul. Roh bumi sudah memperhatikan bocah itu sejak roh bumi itu muncul dan pada saat dia mengatakan hal yang aku katakan padanya, mereka langsung menyukainya dan terbang ke pundaknya. aku tahu ini akan berhasil.
[A-aku berhasil !!! Ini pertama kalinya !! Terima kasih banyak!! Babi ... tidak bukan itu, Dening-sama !! Dengan ini saya akan berhasil melewati ujian tahun kedua!]
Tadi kamu hampir memanggilku babi, saat kamu lagi heboh kan?? aku tahu,, nama panggilanku sudah menyebar bahkan pada siswa tahun pertama. ... piggy duke... piggy duke... Bukan berarti aku membenci panggilan itu.
[Selamat.. aku pikir, daripada sihir angin, kamu lebih cocok dengan sihir bumi. pertama kamu harus menguasai basic sihir bumi, setelah itu kamu bisa mencoba sihir lain. Tapi kamu harus ingat, jika roh bumi ngambek, dia tidak akan meminjamkan kekuatan apapun sama kamu.]
[ya!! mengerti]
Dia melihatkau dengan mata berkilauan. melihatnya mengingatkanku ketika aku pertama kali berhasil memanggil sihir angin. Ah~ betapa bahagianya. Khusus untuknya, hal itu akan menentukan apakah dia lolos ke kelas berikutnya atau tidak.
Setelah menepuk wajhanya, aku tertawa keras.
[Ha~.. aku benar - benar bersyukur, Dening-sama]
[Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Buhii.Buhi.]
Entah bagaimana rasanya sangat menyenangkan.
Itu bukan kata pelecehan tetapi, ini adalah yang pertama sejak saya datang ke akademi sihir ini, kata terima kasih.
Sambil mendengarkan suara di belakangku, aku dengan ringan menggerakkan tanganku dan mulai berlari lagi.