Episode 22 :
Last Order
****
Pagi harinya aku bangun. Sepertinya aku tidur semalaman.
Naga yang aku kalahkan kemarin ada didepank. Denan mata dan mulutnya terbuka lebar, itu tampak mengerikan.
Makhluk yang disebut [Naga] katanya sangat lezat. Bagaimanapun, ketika aku ingat siapa yang ada didalam perutnya sekarang, aku merasa tidak ingin memakannya.
Aku memasang penghalang disekitarnya dan meningkatkan suhu didalamnya. Ketika aku melihatnnya, tubuhnya menjadi merah terang dan meleleh. Itu sekarang terlihat seperti genangan air.
Aku menaikan lagi suhunya, mungkin sudah mencapai beberapa ribu derajat. Setelah beberapa saat, tubuhnya menguap dan menghilang.
Aku melihat langit dan menyatukan tanganku.
Sekarang, apa yang harus ku lakukan? Mari kembali ke Mension Keluarga Versam dulu.
Aku masuk ke ibukota melalui gerbang utara. Tembok yang membanggakan itu, berkat amukan Naga, sekarang hancur berantakan.
Bukan hanya itu, gedung - gedung juga rusak parah. Pasti banyak orang yang terluka.
Aku berjalan langsung menuju lokasi dimana Mension Bangsawan seharusnya berada. Aku mencoba mencari kehadiran seseorang dan tidak ada yang kutemukan. Sepertinya tidak ada seorangpun disini.
Sebagian besar bangunan didaerah sini masih utuh, tampak seperti biasanya. Bagaimanapun, dengan tidak ada siapapun disini, suasananya menjadi sangat aneh.
Aku mencapai mansion setelah berjalan beberapa saat. Gerbangnya tampak tidak berubah, aku merasa jika aku menunggu sebentar, Para pelayan akan keluar dan mengatakan [Selamat datang, Rinos].
Gerbangnya dengan mudah terbuka, dan aku masuk.
Beberapa meter dari pintu masuk, disana tidak ada apapun. Ruangan Master, Ruangan Guru, Ruanganku, Ruangan Eril ada dilantai dua, tidak ada sama sekali. Hanya aula, ruang makan, dan dapur yang masih utuh seperti semula.
Aku menuju ruang makan. Ruangan itu masih bersih dan rapi. Kamu tidak akan percaya bahwa ada pemberontakan kemarin. Aku bersyukur tempat ini selamat. Alasannya adalah, ada harta keluarga versam disini.
Ketika aku masih menjadi seorang budak, Elsa sama meberitahuku bahwa jika dia dan Marquis tidak pulang selama lebih dari 7 hari tanpa ada kabar, aku harus membawa semua hartanya bersamaku. Aku akan mengabulkan perintah terakhirnya.
Pintu masuk kedalam ruang harta adalah tungku.
Tentusaja, tungku ini telah bekerja keras selama Pesta musim dingin. Itu juga berpartisipasi dalam membuat daging sapi panggang dan memberikan kehangatan selama cuaca dingin.
Ada bola kaca kecil disisi tungku. Kamu tidak akan menyadarinya sampai kamu melihatnya dari dekat.
Aku menyalurkan manaku kedalamnya dan tungku kemudian bergerak. Ini adalah benda yang sangat bagus; hanya beraksi terhadap mana dari orang yang memiliki otorisasi dan mengabaikan yang lainnya.
Dan aku menyalurkan manaku kedalam bola kaca ini. Sebenarnya ini pertama kalinya aku mencoba masuk kedalam ruang harta, jadi aku sedikit khawatir, tapi tungkunya bergerak tanpa ada masalah.
Sebuah koridor yang cukup untuk dilewati oleh satu orang muncul dihadapanku.
Begitu aku melangka kedalam koridor, pintu langsung tertutup. Ruang selanjutnya seharusnya ruang harta. Aku mengaktifkan sihir [Light] dan melihat kesekeliling.
Pada pintu ruang harta terdapat patung naga dengan mulut terbuka lebar. Aku tempatkan mukaku tepat didepannya, dan mengatakan kata kuncinya.
「Door, open「I don’t know」」
aku mendengar suara, dan denga hati - hati pintu dibuka.
Didalam terdapat dua buah pedang dan jubah perak.
Aku menyimpan mereka didalam 「infinite storage」 ku.
Aku melewati koridor sekali lagi. Ada bola kaca kecil di dinding. Aku memasukkan mana kedalamnya, dan kembali ke ruang makan.
Tiba - tiba aku menjadi tertarik dan menuju ke dapur. Semua perkakas dapur tersusun dengan rapi tanpa tersentuh. Makanan yang tersimpan juga baik - baik saja. Semua peratalan makan, makanan dan peralatan memasak aku simpan di [Infinite Storage], dan aku meninggalkan mansion.
Meskipun tidak ada lagi seorangpun disana, aku tetap memasang penghalan menyelimuti mansion. Itu adalah rumahku selama 8 tahun terakhir, aku tidak ingin mansion itu disentuh oleh orang lain.
Aku berjalan menuju gerbang barat. Naga itu sedikit mengamuk, jadi semuanya berantakan.
Area perumahan dan perdagangan mengalami kerusakan paling parah. Aku pikir untuk berjalan - jalan disekitar sana dan menyembuhkan beberapa orang dijalan.
Namun tidak ada seorangpun disana, aku tidak merasakan kehadiran siapapun.
Aku berjalan menuju gerbang utara, tapi tidak ada seorangpun disini.
Setelah berjalan sedikit lebih lama, aku merasakan kehadiran orang - orang diluar gerbang.
Aku keluar dari gerbang dan menuju kesana.
Ada sekitar 50 warga kota disana. Beberapa dari mereka terluka. Beberapa dari mereka juga bersenjata.
kemungkinan besar mereka adalah orang - orang yang telah dievakuasi dari ibukota ketika pemberontakan terjadi.
Pertama - tama, aku bisa merawat yang terluka.
「Apakah kalian baik-baik saja, semuanya? Orang-orang yang terluka ..... 」
「Uwaa!」 「Gyaa! 」「 Hiiiii! 」
Ketika aku mendekat, semua orang panik. Beberapa dari mereka tidak bisa bergerak karena ketakutan. Mereka semua menatapku. Apakah ada sesuatu di belakangku?
Aku menoleh dan hanya melihat hutan Runo yang seperti biasanya di belakangku.
Sebuah panah tiba-tiba jatuh di sampingku. Aku berbalik, dan melihat orang - orang mengangkat busur mereka kearahku dengan agresif.
「Tu-Tuungguuu!」
「Uaaaaaa! Menjauh! Menaajjuuuuuh !!!! 」
Mereka menembakkan panah ke arahku seperti orang gila. Aku kewalahan dan berlari menuju hutan Runo.
****