I’m a NEET but when I went to Hello Work I got taken to another world
Volume 1 Extra Chapter
saat masih anak - anak aku masih normal, mataku masih bisa melihat dengan normal, dan aku tidak berbeda dengan anak - anak lain.
Pada suatu musim segalanya berubah drastis. Mataku memburuk dengan cepat, Priest-sama yang melakukan perjalanan telah memeriksanya, tapi tidak ada yang bisa dilakukan.
Untungnya pengelihatanku masih bisa melihat sampai taraf terntentu, dan oleh karena itu pendengaran dan penciumanku menjadi begitu efektif, sehingga entah bagaimana aku masih bisa bertahan hidup.
aku akan menabrak dan menjatuhkan semuanya atau tersandung. aku mampu melakukan pekerjaan fisik, namu aku hanya diijinkan melakukan pekerjaan sederhana. aku selalu tidak berguna.
Suatu hari aku dijual sebagai budak, tahun itu kami mengalami gagal panen, tidak ada tempat untuk mengurus seseorang yang tidak berguna sepertiku.
Ayah, ibu, kakak laki - laki dan perempuanku merasa bahagia karena mendapat uang sekaligus dapat menyingkirkan beban mereka. Adik perempuanku yang sangat dekat denganku menempel, menangis enggan untuk berpisah.
Ketika aku berfikir bahwa dia tidak akan kelaparan dari hasil menjualku, aku menahan semua persaan itu.
Setelah aku dijual, kehidupanku tidak begitu buruk. Aku tidak dipukuli, dan kakak laki - laki dan perempuanku yang selalu menindasku juga tidak ada disana.
Dipagi dan malam hari, meskipun tidak cukup aku selalu makan tidak pernah tidak, dan aku juga bisa mandi secara berkala. Namun tidak ada yang membeliku, bahkan disini aku masih tidak berguna.
Pada waktu yang sama, seorang kakak perempuan yang datang di pedagang budak mengajariku banyak hal. Seperti bagaimana berprilaku setelah aku dijual dan cara menyenangkan laki - laki. Aku diajari cara mencuci tubuh mereka saat mandi bersama. Dia memujiku karena terampit, namun aku tetap tidak terjual sepanjang waktu.
Tidak ada yang mau membeliku, karena harga beastmen mudah, ada banyak yang tertarik, namun ketika diberi tahu bahwa aku memiliki penglihatan yang buruk, mereka bilang mereka tidak menginginkanku.
Akhirnya hari itu datang, aku hanya bisa melihat penampilannya samar - samar tetapi dari suaranya tampaknya dia seorang pria muda.
orang ini pasti akan mengatakan dia tidak menginginkaku ketika dia mendengar kalau aku memiliki penglihatan yang buruk.
Mereka membicarakan mengenai pertambangan lagi. Aku penasaran apakah aku akan dikirim ke pertambangan segera. Mati dilubang yang gelap adalah hal yang aku benci. Sebuah rumah bordil juga tidak akan menyenangkan.
aku dipanggil. Hal - hal langka memang terjadi. Namun, jika aku tidak melakukan yang terbaik...
"Errr, aku akan melakuka yang terbaik, jadi mohon belilah aku. Tuan"
aku penasaran apakah aku bisa malakukan seperti yang kakak itu ajarkan padaku.
"katakan,, bolehkan aku mencoba healing magic ?"
Orang ini adalah healer! Mungkin mataku bisa desembuhkan.
"Namamu ?"
"Nama saya, Sati"
"kalau begitu, sati, karena aku akan menggunakan healing magic pada mau, tetap diam. Oke ?"
Jantungku berdetak kencang. Jika mataku sembuh, apakah orang ini akan menjadi tuanku ?
---- healing magic itu tidak berhasil. Seperti yang diduga, mataku tidak bisa disembuhkan, dan tidak ada yang akan membeliku. aku akan dikirim ke pertambangan.
Namun keajaiban terjadi.
"Aku akan membelinya....."
Membeli? Apakah dia mengatakan beli barusan? Benarkah? aku tidak mempercainya.
Tapi kecuali aku, para budak lainnya dibawa keluar dari ruangan. Hanya aku dan orang itu yang tersisa.
"Apa kamu baik baik saja?"
Suara yang begitu baik. aku menerima sihir penyembuhan juga. Aku yakin aku tidak akan dilukai oleh orang ini.
“Ya, tolong perlakukan saya dengan baik. Master. Saya akan melakukan apa saja, jadi tolong perintahkan saya. ”
“aku Yamano Masaru. Tolong panggil aku Masaru. ”
"Baik, Masaru-sama."
aku mendekatkan kepala untuk melihat wajah Masaru-sama. Ini adalah majikanku ... Aku harus memastikan dia tidak membenciku. Saya harus berusaha untuk tidak gagal. Kalau tidak, aku mungkin akan dikembalikan seperti kakak itu. aku harus berusaha sekuat tenaga untuk melayaninya.
Saya terjatuh. Terlepas dari rencana untuk tidak gagal, hal ini segera terjadi. Masaru-sama mungkin jijik.
“Saya selalu terjatuh. Saya baik-baik saja."
ini tidakla sakit kalau hanya seperti ini. Tidak apa. Meski begitu aku segera jatuh lagi. aku ingin menangis. Masaru-sama menggunakan sihir penyembuh padaku lalu meraih tanganku. Dia baik sekali.
"Apakah Masaru-sama seorang healer?"
"Saya seorang penyihir."
Hebat. Bukan hanya sihir penyembuhan, tetapi dia juga bisa menggunakan sihir lainnya. Dia membelikan pakaian untukku. aku menabrak sesuatu di toko pakaian lagi. Tentunya, dia jijik.
Jika aku tidak bisa diandalkan lagi, dia akan membenciku.
“Apakah ada pekerjaan untuk saya? Saya akan melakukan apa saja. "
aku menerima kotak makan siang. Baunya enak. Tetapi apa yang harus aku lakukan? Meskipun aku diberitahu untuk tetap duduk di sini, tidak masuk akal bagi seorang budak untuk bersama di meja makan yang sama dengan tuannya.
"Tidak apa-apa. Makanlah di sini. "
Masaru-sama sangat baik. Kotak makan siang itu sangat enak. benar - benar lezat.
Ketika aku mengambil sisa makanan di kotak makan siang, aku menerima satu lagi. Masaru-sama sangat baik. Kotak makan siangnya sangat enak. aku juga mendapat satu tusuk daging kelinci liar. itu sangat lezat.
"aku akan memberikan perawatan medis ke matamu sekarang"
Sebelumnya telah gagal, tapi dia akan melakukannya lagi ? Mungkinkah aku bisa disembuhkan ?
"Sekarang kamu bisa membuka matamu"
Mataku tertutup, kemudian aku membuka mataku. Tidak ada yang spesial...? Tiba - tiba pengelihatanku bekerja. Aku bisa dengan jelas melihat wajah masaru-sama.
"Mataku, apakah mataku telah sembuh ?"
"Betul, matamu sudah sembuh."
Apakah itu,, apakah itu akan baik - baik saja ? aku tidak akan berakhir dengan dikirim ke pertambangan ? Tinggal disini selamanya ? Disamping Masaru-sama.... Saat aku menangis lagi, aku menerima satu tusuk daging kelinci lagi, itu sangat lezat.
"Apa ada yang ingin kamu lakukan setelah matamu sembuh ?"
Jika mataku telah sembuh ? Akut tidak pernah memikirkannya.. tapi jika mataku sembuh aku ingin mencoba memasak. Aku akhirnya menangis lagi, Masaru-sama sama sedang kerepotan, maafkan aku.
"mari kita ganti pakaian dulu, lihat.. bukankah kita membeli beberapa saat kembali ?"
Sampai saat ini aku masih memakai pakaian budak. Dia memalingkan pandangannya ketika aku membiarkannya melihatku telanjang. Mungkinkah tubuh kurus seperti milikku tidak bisa menyenangkan seorang pria? Meskipun kakak itu memberitahuku itu tidak masalah.
"Itu salah untuk seorang gadis membuka baju didepan seseorang."
Tapi hanya ada Masaru-sama disini. Itu tidak seperti aku sedang terlihat oleh seseorang kecuali Masaru-sama. Atau mungkinkah dia tidak suka melihatku telanjang?....
"Mereka tidak melepas pakaian kecuali untuk pergi mandi atau didpean orang yang mereka sukai."
Tidak masalah karena aku mencintai Masaru-sama. Meski begitu, aku dihentikan saat aku menanggalkan pakaianku. Seperti yang diharapkan, dia tidak ingin melihatku kan ??
"Hei, bukankah saat ini kita akan memasak kan ?
Benar! Kita akan memasak! Mengenai menunjukan tubuh telanjangku kepadanya, biarkan saja untuk nanti. Bukannya dia tidak ingin melihatku telanjang. Aku menarik air dan menyalakan api, merebus air dan menuangkan tehnya. Juga aku mencuci piring. Aku tidak gagal, tidak sekalipun. Bukankah itu luar biasa ? Itu semua berkat Masaru-sama.
"Baiklah, Sati. Bisakah kita pergi berbelanja?"
"Baik, Masaru-sama"
Dipanggil oleh suara Masaru-sama aku sangat gembira. Apakah ini yang mereka sebut kebahagiaan? aku tidak yakin. Namun, mulai sekarang aku yakin semuanya akan berjalan dengan baik. Firasatku mengatakan seperti itu.
